[Valid Atom 1.0] Abdul Hakim Lutfi: November 2011

Wednesday, November 30

Belajar Grafik Candlestick



Seperti yg telah kita baca pada artikel kami sebelumnya, yaitu jenis grafik forex. Grafik candlestick adalah grafik yg paling populer digunakan saat ini. Kami sarankan kepada Anda untuk menguasai dengan cukup baik tentang grafik ini. Baik, mari kita mulai pelajaran hari ini yaitu tentang mengenal, membaca, dan mengartikan grafik candlestick. Diharapkan setelah membaca artikel ini, Anda akan merasakan manfaat dan keuntungan dalam menggunakan grafik candlestick.

Grafik candlestick = grafik lilin, lahir di Jepang. Kapan ? tidak ada yg tau persisnya, namun saat itu di jepang telah ada sekolah-sekolah lama yang mengajarkan analisa teknis untuk perdangan beras.
Hingga suatu saat seorang barat bernama 'Steve Nison' menemukan dan pertama kali mengenal rahasia teknik jepang ini dari kenalannya sesama broker Jepang. Sejak saat itu Steve menjadi terobsesi dengan teknik ini, dia mulai mempelajari, meneliti, menulis, dan perlahan mulai tumbuh populer di sekitar tahun 90 an. Singkat cerita, kita patut berterima kasih kepada Steve Nison(Mr Candlesticks)

Dalam sebuah grafik candlestik/grafik lilin, mengandung informasi : harga pembukaan(Open), harga penutupan(Close), serta dinamika pergerakan harga(High/Tertinggi - Low/Terendah). Bagian bawah menunjukan harga terendah(lower shadow), sementara bagian atas adalah harga tertinggi(Upper shadow).
Dalam grafik lilin bagian tengah terdapat sebuah kotak. Kotak ini akan diberi warna dimana akan menandakan bahwa harga naik atau turun. Bila kotak tidak berwana/putih, menandakan harga naik, sedangkan bila kotak berwana hitam menandakan harga turun.
Lihat gambar dibawah ini.


Harga naik apabila harga penutupan > harga pembukaan. Dan harga turun apabila harga penutupan < harga pembukaan. Disini kita melihat pasti ada jeda waktu antara harga pembukaan dan penutupan, jeda ini sering disebut dengan Time Frame. Dan bisa diatur sesuai keinginan kita, seperti 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam, 1 hari, ataupun 1 bulan.

Baik sampai disini beberapa hal tentang grafik candlestik yaitu:
* Open, Close, High, Low
* Shadow, body
Untuk membiasakan, selanjutnya akan digunakan istilah ini...


Mengenal Arti Grafik Candlestick

Alasan utama orang menggunakan candlestick, adalah selain hanya menunjukkan harga, juga menyimpan informasi Analisa/pasar. Baik mari kita pelajari dari yg paling sederhana.

Long body : menunjukkan adanya minat yang sangat kuat untuk membeli atau menjual atau bisa juga menunjukkan banyak sekali aktivitas transaksi. Semakin panjang ukuran body berarti minat semakin kuat.

Short body: badan pendek menunjukkan sedikit aktivitas membeli atau menjual. Merupakan kebalikan dari Long body.

Apabila Long body berwarna putih, ini berarti terjadi banyak aktifitas pembelian dari para trader. Sedangkan jika berwarna hitam, berarti banyak aktifitas penjualan.

Dibagian atas dan bawah biasanya ada bayangan(shadow) memberikan petunjuk pergerakan harga selama periode tersebut.


Sampai saat ini grafik candlestick telah dipetakan menjadi puluhan model konfigurasi, dimana masing-masing model/pola tersebut, memiliki maksud sendiri-sendiri pula.


Pola dasar Grafik candlestik

Spinning Tops
pola ini memiliki panjang shadow yg sama antara atas dan bawah. Menunjukkan adanya ketidakpastian antara pembeli dan penjual.
Marubozu
Pola ini hanya terdiri kotak/badan saja, tanpa memiliki shadow/bayangan.
Bila berwarna putih, maka ini menunjukan tren naik(bulish) yang sangat kuat sekali.
Bila berwarna hitam, maka ini menunjukan tren turun(bearish) yang sangat kuat sekali.

Doji
Pola ini terjadi karena harga open/close sama atau hampir sama, sehingga pada grafik biasanya badan hanya akan berupa garis tipis. Pola ini memberikan petunjuk ketidakpastian antara pembeli dan penjual.

Model-model pola Doji:

Biasanya jika muncul pola ini, trader akan melihat pola sebelumnya untuk dirangkaikan atau digunakan sebagai bahan referensi. Semisal jika Doji muncul setelah Marubazu putih, menunjukkan pada saat dimana Doji muncul selera pembeli telah jenuh. Atau di pasar jumlah pembeli telah mulai berkurang.
Demikian pula apabila Doji muncul setelah Marubazu hitam, menunjukkan pada saat dimana Doji muncul selera penjual telah jenuh.

Yang perlu dicermati adalah bahwa tanda Doji ini belumlah merupakan konfirmasi akhir bahwa pasar telah jenuh. Perhatikan beberapa saat pola baru yg muncul untuk memberikan kepastian.

Reversal Pattern / Pola pembalikan arah

Agar memenuhi syarat sebagai pola reversal, maka kita harus melihat arah tren sebelumnya. Sedangkan tren dapat kita tentukan melalui analisa garis tren, moving average, analisa teknis lainnya(akan kita ulas dalam artikel selanjutnya).

Baik, mari kita lihat bagaimana analisa grafik candlestick ini dapat memberikan sinyal suatu pola pembalikan

Hammer dan Hanging Man
Pola ini terlihat dengan ciri body kecil serta garis bawah shadow yg panjang
 
Hammer menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya turun ke arah naik(bullish). Sedang kebalikannya Hanging Man menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya naik ke arah turun(bearish). Lihat gambar dibawah.
Hammer dan hanging man, dapat dimaknai bahwa pada saat itu terjadi tarik-ulur yg sama-sama kuat antara pembeli dan penjual(ketidak pastian). Apabila sinyal ini muncul, tunggu sampai beberapa pola berikutnya untuk mengkonfirmasi bahwa memang betul sinyal ini adalah sinyal pembalikan arah.

Tambahan sedikit, ada jenis pola yg bentuknya merupakan kebalikan dari Hammer dan hanging man, yaitu Inverted Hammer dan Shooting star. Memiliki arti/fungsi yg kurang lebih sama. Namun memiliki tampilan dimana body kecil dan bayangan atas yg panjang. Lihat gambar dibawah ini
Rangkaian pola pembalikanya biasanya terlihat.

Nah, sampai disini Anda telah mempelajari grafik candlestick serta pengenalan pola dasar dalam grafik candlestick. Dilain waktu Anda bisa mempelajari pengenalan pola grafik candlestick, di artikel ini.

Sumber : Seputar Forex

Saturday, November 26

Analisa Fundamental

Ada 2 jenis analisa yang umum digunakan para trader yaitu :

1. Analisa fundamental : dengan mengandalkan berita/rumor yang terjadi di pasar.
2. Analisa teknikal: dengan mengandalkan pada grafik dan rumus-rumus matematis.

Analisa Fundamental :

Analisa fundamental adalah analisa yang mengandalkan berita-berita yang terjadi di pasar dunia. Atau yang sedang beredar di market. Kandungan berita ini menjadi penggerak emosi market trader untuk menentukan nilai suatu mata uang, saham, atau instrumen yang lain. Salah satu contohnya adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral oleh The Fed (bank sentralnya US) dapat berarti menguatnya Dollar. Naiknya harga petrolleum akan mengerek saham-saham yang berhubungan dengan komoditas, dsb. Jika anda tidak menyukai analisa yang rumit-rumit(hitungan, grafik, dsb), maka kini saatnya anda untuk mempelajari analisa fundamental ini.

Untuk mempelajari analisa fundamental dengan benar maka anda harus mempelajari ilmu ekonomi, financial secara makro. Misalnya mengapa kenaikan suku bunga dapat menjadikan nilai mata uang menguat. Disini tidak akan dijelaskan secara mendetail tentang hukum-hukum ekonomi tersebut. Namun ada beberapa berita(indikator ekonomi) yang sekiranya dapat anda gunakan sebagai acuan.

Kondisi politik & perekonomian Amerika sangat berpengaruh kepada kondisi perekonomian dunia, karena itu news dan data ekonomi AS sering dijadikan sebagai acuan oleh para investor terhadap pergerakan mata uang utama dunia.

  Indikator ekonomi Naik / Turun US $
1 Average Earning Naik Menguat
2 Balance of Payment Naik Menguat
3 Budget Deficit Turun Menguat
4 Business Inventories Turun Menguat
5 Capacity Utilization Naik Menguat
6 Car Sales Naik Menguat
7 Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik Menguat
8 Constuction Spending Naik Menguat
9 Consumer Confidence Index (CCI) Naik Menguat
10 Consumer Credit (CI) Naik Menguat
11 Consumer Price Index (CPI) Naik Menguat
12 Consumer Spending (Expenditure) Turun Menguat
13 Cost of Living Naik Menguat
14 Current Acount Turun Menguat
15 Corporate Profit Naik Menguat
16 Deflasi Naik Menguat
17 Discount Rate Naik Menguat
18 Durabel Goods Orders Naik Menguat
19 Econimic Monetary System (EMS) Naik Menguat
20 Factory Orders Naik Menguat
21 Federal Budget Naik Menguat
22 Federal Reserve Fund Naik Menguat
23 Gross Domestic Product (GDP) Naik Menguat
24 Gross National Product (GNP) Naik Menguat
25 Housing Start Naik Menguat
26 Industrial Productions Naik Menguat
27 Invisible Trade Turun Menguat
28 Jobless Claims Turun Menguat
29 Leading Indicator Naik Menguat
30 Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik Menguat
31 National Association Naik Menguat
32 (NAPM) Naik Menguat
33 Non Farm Payrolls Naik Menguat
34 Personal Expenditure Naik Menguat
35 Personal Income Turun Menguat
36 Prime Rate Naik Menguat
37 Product Price Index (PPI) Naik Menguat
38 Public Sector Debt Repayment Naik Menguat
39 Retail Sales Turun Menguat
40 Trade Balance Naik Menguat
41 Trade Devicit Turun Menguat
42 Trade Weighted Index Turun Menguat
43 Unemployment Rate Turun Menguat
44 Unit Labour Cost Naik Menguat
45 Value Added Tax Naik Menguat
46 Visible Trade Naik Menguat

Setelah anda mengetahui hal ini, pertanyaaanya adalah dimana saya bisa memperoleh data2 atau berita tersebut. Anda tidak perlu repot-repot, dengan berkembangnya internet Anda dapat memperoleh data/berita2 dengan sangat cepat dan mudah.
Anda bisa melihatnya di : kalender forex

Wednesday, November 23

Analisa Teknikal

Analisa teknikal adalah analisa pergerakan yang didasarkan pada hitungan matematis(rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu instrumen dengan rumus-rumus matematis tertentu. Dapat memberikan gambaran atau prediksi di masa depan. Nah yang anda harus hati-hati dan perhatikan adalah kata-kata gambaran/prediksi, jadi keakuratan tidaklah 100%. Besarnya keakuratan inilah yang menjadi seni dan level tersendiri dari masing-masing trader. Semakin anda rajin mengasah rumus, mengevaluasi, memadukan, dsb maka akan menjadi lebih presisi.


Tujuan dari para trader menggunakan analisa teknikal antara lain untuk :
1. Volume transaksi
2. Trend
3. Level-level psikologis (support dan resistance)
4. Periode waktu yang terjadi.
Indikator teknikal ini diciptakan oleh banyak analis teknikal, dan jika dikumpulkan jumlahnya dapat mencapai 250 lebih. Dengan macam-macam tujuan. Dan dengan tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Namun sedikit masukan Anda tidak perlu menggunakan semua(karena tidak mungkin juga), cukup gunakan mana yang anda betul-betul pahami, lebih baik sedikit dan sederhana tapi anda menguasai dan tahu mana kelebihan dan kekurangannya.

Indikator menerapkan prinsip ilmu matematis dan statistik. Jadi pertanyaanya, wah saya harus bisa ilmu statistik dong? Jawabnya adalah tidak perlu, dalam program aplikasi forex kebanyakan mereka telah memberikan fasilitas indikator yang dapat langsung anda terapkan di grafik. Bagi anda yg sudah mahir(forex & statistik) anda bisa juga membuat indikator sesuai selera anda. Walaupun indikator bawaan ini bisa sudah langsung diterapkan dan dipakai pada grafik, Anda tetap harus mempelajari kegunaan dan fungsi dari indikator tersebut.

Beberapa indikator yang lazim digunakan:
Secara garis besar ada 3 jenis indikator yaitu:
1. Price Momentum Indicator (Oscillator) : Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah.
Contoh indikator:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
2. Trend Following Indicator : Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator:
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence - Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
3. Volatility Indicator : Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah.
Contoh indikator: - Bollinger Bands

Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi.
Analisa Fundamental Analisa Teknikal
- Butuh waktu untuk memperoleh informasi.
- Bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang.
- Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
- Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi.
- Diperlukan kemahiran trader(membaca chart)
- Lebih cocok diterapkan pada long term period trading.

Monday, November 14

Kesalahan Fatal Dalam Trading Forex.

Kali ini saya angin membicarakan 6 kesalahan yang bisa dikatakan fatal dalam ber-trading, karena apabila anda melakukan kesalahan-kesalahan berikut, bisa dipastikan anda gagal sebagai trader.

Nah, mari kita simak apa saja 6 kesalahan fatal tersebut:

1. Tidak memiliki trading system

Tidak memiliki trading system adalah  kesalahan fatal yang pertama. Apabila anda tidak memiliki trading system, berarti anda akan cenderung trading berdasarkan pendekatan yang boleh dikatakan berantakan plus acak-acakan. Bagaimana bisa anda mengharapkan kesuksesan dari metode yang acak-acakan?

Sebaliknya, memiliki trading system berarti anda memiliki pedoman dan tujuan serta cara pencapaian tujuan yang jelas dalam ber-trading. Memiliki trading system meningkatkan kemungkinan untuk sukses, karena anda mempunyai pedoman untuk masuk, keluar market ataupun standing aside. Dengan kata lain, anda berada dalam jalur yang pasti untuk mencapai tujuan anda.

2. Tidak disiplin

Kalaupun anda menyatakan memiliki trading system, tapi kalau anda sendiri tidak disiplin dalam mengikuti system yang anda tetapkan tersebut, berarti anda melakukan kesalahan fatal yang ke-2.

Banyak temen trader yang menyatakan memiliki trading system, tapi dalam prakteknya, mereka tetap saja sering trading dengan impulsive tanpa menghiraukan system yang sudah ditentukannya sendiri. Lah, jadinya trading system tersebut fungsinya hanya buat semacam pajangan aja deh…

3. Tidak belajar

Mengaku trader tapi tidak pernah mencoba untuk selalu meng-up dated kemampuan teknis, tidak pernah mengikuti perkembangan berita sehubungan dengan forex, tidak pernah membaca buku tentang forex, atau tidak mengikuti seminar forex dan tidak bergabung dalam komunitas trader forex.

Yah, ada banyak cara sih untuk selalu “belajar”. Anda tidak harus selalu mengikuti seminar forex yang ada. Tidak harus juga aktif dalam forum forex. Tapi setidaknya anda selalu berusaha meningkatkan kemampuan anda dalam bertrading lah… Mungkin cukup dengan diskusi informal dengan sesama temen trader, atau hanya sekedar memantau berita, atau sekedar mambaca-baca buku atau e-book yang berkaitan dengan forex.  Setidaknya, janganlah menjadi “trader dalam tempurung” lah... Hehehe…

Btw, saya sering kali memantau harga meskipun saya tidak sedang trading. Sampai-sampai saya sering dibilang aneh, karena suka memantau harga meskipun sedang cuti trading. Mm… :”> Terus terang bagi saya, tetap memantau market membuat saya masih ikut merasakan gairah market, meskipun saya tidak melakukan open position. Dan itu bisa dibilang keasyikan tersendiri buat saya

4. Tidak memperdulikan money management

Money management bertujuan agar anda bisa mengendalikan resiko dan kerugian sehingga tidak mengalami kesalahan fatal yang mengakibatkan account anda menjadi “layu sebelum berkembang”. Hehehe…   Jadi kalau anda tidak memperdulikan money management, itu berarti anda merelakan deposit anda untuk amblas tanpa purpose yang jelas )

5. Tidak memperdulikan aspek psikoligi dalam ber-trading

Seorang trader yang mampu mengendalikan emosi dalam ber-trading akan bisa memahami bahwa tidak semua posisi harus menghasilkan profit untuk mendapatkan pertumbuhan modal yang positif. Loss sesekali tidak menjadikan mereka menjadi “gemes” dan kemudian melakukan balas dendam. Toh, kemungkinan loss tersebut sudah diperhitungkan dalam trading plan.

Jadi, silahkan trading dengan niatan balas dendam karena loss yang baru saja anda alami, dijamin dendam tersebut akan membuat account anda makin berdarah-darah…

6. Terlalu berani menanggung resiko berlebihan

Apakah anda mau menanggung resiko loss 100 pips untuk hanya mengambil profit 10 pips? Atau malahan, anda sering bertrading tanpa stop loss? Waduuh… jangan deh… Ingatlah bahwa kita di sini bertindak sebagai investor. Kita trader, bukan gambler. Jadi, jangan mengambil resiko yang tidak sepadan dengan reward yang bakal kita peroleh.

Ok. Itulah kesalahan-kesalahan yang bisa dikatakan menjadi penyebab utama kegagalan kita dalam di dunia forex trading yang “kejam” ini... Mm… tapi justru kejamnya itu yang bikin kita ketagihan yah? xixixi… Lebay deh ahh…

Eh, tapi serius nih… Anda ingin menjadi trader yang sukses? Iya sudah… Please, jangan lakukan kesalahan-kesalahan di atas yah… Jujur, saya sering sedih kalo melihat temen-temen trader yang pada berguguran.  Jadi.., yuk mari kita berusaha untuk selalu survive dan meramaikan pasar. Ok? See you on market

Happy trading

Thursday, November 10

Dasar - dasar Cara Membaca Chart dalam Forex

Kemampuan membaca chart adalah kemampuan dasar seorang trader. Sangat jarang trader yang trading hanya dengan melihat deretan angka dalam bentuk tabel. Iya sih… karena pada dasarnya chart memang dibuat untuk mempermudah kita melihat pola pergerakan harga yang terjadi. Terus terang saya sendiri kurang suka (dan kurang bisa membayangkan naik-turunnya) kalo cuma liat angka bid/ask yang berubah-ubah tiap detik itu :D Jadi, membaca chart menurut saya adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang trader.

Ok, sebelum kita membahas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca chart, perlu kita ulangi tentang dasar pemahaman pairs dalam forex trading.

Dalam forex trading, mata uang diperdagangkan dalam pasangan (pair). Misalnya EUR/USD dimana EURO di sini disebut sebagai base currency dan USD sebagai terms currency. Jika di chart di perlihatkan harga pair EUR/USD misalnya 1.2300, berarti 1 EURO adalah seharga 1.2300 USD. Sedangkan quantity yang anda perdagangkan menunjukkan jumlag base currency yang anda perdagangkan. Jadi misalnya anda buy EUR/USD sebanyak 100,000 quantity, artinya anda bertransaksi (membeli) 100,00 EUROs.

Saya yakin anda sudah memahami dasar-dasar forex termasuk hal di atas. Penjelasan di atas memang sekedar mengulang. Mohon maaf apabila anda jadi bosen. Bukan maksud hati loh… :D Just make sure aja bahwa anda bener-bener sudah paham akan hal sederhana ini. Hehehe…

Ok deh… sekarang kita lanjutkan tentang bahasan mengenai bagaimana dasar-dasar cara membaca chart :)

Ada beberapa hal yang perlu kita pahami dalam membaca chart:

Hal pertama, Berhubungan dengan Pemahaman Akan Trend.

Begini, apabila anda melakukan open position Buy, berarti untuk mendapatkan profit dari transaksi tersebut anda mengharapkan chart untuk naik bukan? Dengan kata lain, trend yang bakalan menguntungkan bagi anda adalah up trend. Nah, mengharapkan terjadinya up trend di sini berarti anda mengharapkan nilai base currency menguat terhadap term currency. Jadi, apabila anda mengambil posisi Buy di pair EUR/USD, berarti anda menganggap (mengharapkan) EURO akan menguat terhadap USD.

Apabila anda trading berdasarkan analisis fundamental, pastikan bagaimana pengaruh yang diharapkan dari news tersebut terhadap penguatan/pelemahan nilai matauang yang bersangkutan dengan news tersebut sebelum mengambil posisi.

Hal kedua, Perhatikan Time Trame dari Chart Tersebut.

Ingatlah, berbeda time frame bisa menimbulkan intepretasi yang berbeda terhadap pergerakan pair yang sama di waktu yang sama. Jadi, sesuaikan time frame chart anda dengan trading system yang anda pakai.

Hal ketiga, Berkaitan Dengan Spread (perbedaan bid/offer)

Sebagian besar chart memperlihatkan harga bid. Ingatlah bahwa ada perbedaan antara harga bid dan offer. Apabila anda melakukan transaksi Buy, berarti anda membeli dengan harga offer. Dan apabila anda menjual, anda akan dikenakan harga bid yang tentunya lebih rendah daripada harga offer. Hal ini berlaku juga pada saat anda menentukan nilai SL dan TP.

Mm… btw, saya pernah melakukan kesalahan kecil yang lumayan memalukan berkaitan dengan perbedaan bid/offer ini :”> Gara-gara saya hanya melihat harga yang tercantum di chart, saya sempet kesel karena merasa harusnya posisi saya udah ter-closed karena di chart saya melihat TP sudah tersentuh. Terus terang saya “lupa” memperhitungkan spreadnya.

Hal keempat, Berkaitan Dengan Waktu (jam).

Ini terutama apabila anda trading berdasarkan news. Pastikan anda menyesuaikan waktu yang tercantum di chart anda dengan waktu yang berlaku di mana anda berada. Biasanya jadwal news di dasarkan pada GMT. Nah, anda perlu menyesuaikan jadwal tersebut dengan waktu lokal anda.

Ok deh… Hal-hal di atas adalah dasar-dasar yang perlu anda pahami dalam membaca chart. Tentu untuk selanjutnya anda bisa memasang indikator sesuai dengan selera anda untuk membantu mendapatkan informasi tambahan dari chart yang menari-nari di hadapan anda itu :D

Nah, selamat berkomunikasi dengan chart. Believe me, it’s fun ;) Eh, tapi jangan sampe lupa makan, tidur dan istirahat yaa…  Hehehe… 


Sumber : Seputar Forex
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...